Banyak alat instrumen investasi yang sering digunakan oleh masyarakat dan termasuk kita untuk berinvestasi. Misalnya: tanah, emas, rumah, asuransi unit-link, deposito, saham, obligasi (syariah dan konvensional), reksadana, dsb. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa dinar (koin dinar emas) merupakan salah satu instrumen investasi.
1 dinar didefinisikan sebagai 1 koin emas dengan berat 4,25 gram dan kadar 22 karat.
Dinar menjadi salah satu alat investasi yang patut diperhitungkan, mengingat nilainya yang terus ter-apresiasi terhadap dollar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Bisa saja kita menggunakan perpaduan dari keseluruhan instrumen investasi tersebut, jika memang kita memiliki kelebihan dana. Namun jika diperbandingkan, maka investasi dalam dinar merupakan yang paling menguntungkan dan mendapat nilai tambah secara syari’ah.
Misalnya saja perbandingan antara asuransi, deposito, dan dinar, seperti analisis yang dilakukan oleh M. Iqbal dalam Gerai Dinar. Taruhlah kita investasikan Rp 500.000/ bulan, untuk masing-masing instrumen investasi tersebut, selama 20 tahun. Maka analisisnya sebagai berikut:
Asuransi (unit-link): dengan hasil investasi 12% per tahun, maka setelah 20 tahun kita menaruh uang di asuransi tersebut, uang kita menjadi Rp 162 juta. Pada asuransi ini, uang kita ada yang “disedot” untuk biaya akuisisi, atau biaya administrasi yang lumayan besar dari premi yang kita bayarkan setiap bulannya. Namun, kelebihannya ada nilai proteksi yang diberikan dari asuransi ini.
Hal ini tepat sekali, karena saya mengalaminya sendiri, uang yang saya bayarkan sebagai premi, akan sesuai dengan nilai akumulasi yang saya bayarkan, yaitu ketika polis tersebut berusia 11 tahun (ini di asuransi terkenal di dunia apalagi di Indonesia, pada unit syari’ahnya).
Deposito: dengan hasil investasi 8% per tahun, maka setelah 20 tahun, uang kita akan menjadi Rp 224 juta. Lebih besar dari asuransi, karena di deposito tidak ada biaya akuisisi seperti di asuransi. Namun, deposito tidak memiliki nilai proteksi.
Dinar: dengan rata-rata apresiasi nilai emas per tahun dari statistik 40 tahun Kitco, yaitu 31% per tahun. Maka setelah 20 tahun, uang kita menjadi Rp 4,1 Milyar. Sangat jauh berbeda dengan dua instrumen sebelumnya. Insya Allah, inilah alat investasi yang terbaik setelah investasi akhirat dan investasi pada sektor riil yang dikelola dengan baik.